Minggu, 04 April 2010

LEMON TEA, JERUK IDOLA BARU




Siapa yang kenal jeruk Lemon tea..? pasti masih sedikit orang mengenal jeruk ini karena jeruk ini bukan jeruk yang biasa dikonsumsi langsung layaknya jeruk Siam Pontianak, dan Siam lainnya… tapi jeruk ini harus diolah dulu atau digunakan untuk penambah citra rasa ketika kita menikmati enaknya Tea .
Jeruk ini sekarang merupakan idola baru untuk dibudidayakan dalam skala luas, karena banyak industry hilir yang menggunakan jeruk ini untuk berbagai kebutuhan manusia yaitu sebagai bahan dasar untuk sabun pencuci piring, Shampo, sabun mandi, pewangi ruangan, bahan kosmetika sampai digunakan untuk bahan makanan seperti larutan pencegah panas dalam, dll.
Budidaya tanaman ini tidak jauh berbeda ketika kita menanam dan merawat tanaman jeruk lainnya, hanya saja keunggulan jeruk ini dilihat dari aspek budidaya adalah Hama dan penyakit yang enyerang tidak sebanyak jeruk Siam atau keprok, produksi yang dihasilkan lebih banyak , dan waktu panen yang cepat karena bunga muncul tidak tergantung musim.dalam artikel ini merupakan artikel pendahuluan, nantinya akan ada artikel lanjutan yang membahas Lemon Tea secara detil..tunggu aja ya….salam KOMCINTA…

Kumbang KOKSI yang seksi


Jika kita pernah Jalan-jalan dan masuk ke dalam kebun Jeruk, maka kalo kita amati secara serius di daun muda biasanya banyak kutu-ktu kecil yang disebut Aphids menghisap jaringan tanaman muda daun jeruk. Hama Ini sangat kecil ukuran badannya, tapi masih bisa kita lihat dengan mata telanjang. Biasanya ada yang berwarna merah kecoklatan dan kuning. Aphids merupakan hama pengganggu tanaman jeruk yang cukup merugikan tanaman. Daun yang terserang akan kehilangan cairan dan menyebabkan daun menjadi kuning dan menggulung kebawah karena kutu ini menghisap dibagian bawah daun. Aphids ini juga merupakan hama vector atau pembawa penyakit Tristeza yang disebabkan oleh Virus, sehingga keberadaannya harus dikendalikan secara serius. Pengendalian hama ini selain menggunakan insektisida yang bersifat racun, dapat pula menggunakan pengendalian secara biologis yaitu menggunakan binatang predator, yaitu binatang yang dapat memangsa kutu tersebut. Predator yang terkenal adalah Kumbang Koksi, seperti terlihat di gambar kumbang ini bentuknya menarik dengan warna merah dan hitam ada pula yang berwarna kuning. Kumbang ini memakan kutu-kutu dengan lahapnya seperti sedang memakan mie ayam…ha..ha…
Jika kita menemukan kumbang ini di kebun, maka jangan di binasakan karena kumbang ini sangat bermanfaat bagi kita untuk mengendalikan populasi kutu daun yang menyerang tanaman jeruk kita.Akan tetapi jika populasi kutu daun tersebut sudah diatas ambang pengendalian maka tidak ada cara lain maka kutu harus dikendalikan dengan insektisida secara keseluruhan kebun dan berdampak terhadap menurunnya populasi kumbang koksi juga yang akan ikut tersemprot.